Minggu, 17 April 2016

Teknik-Teknik dalam Pendekatan Humanistik



Teknik Terapi
Teknik utama eksistensial humanistik pada dasarnya adalah penggunaan pribadi konselor dan hubungan konselor-konseli sebagai kondisi perubahan. Namun eksistensial humanistik juga merekomendasikan beberapa teknik (pendekatan) khusus seperti menghayati keberadaan dunia obyektif dan subyektif klien, pengalaman pertumbuhan simbolik (suatu bentuk interpretasi dan pengakuan dasar tentang dimensi-dimensi simbolik dari pengalaman yang mengarahkan pada kesadaran yang lebih tinggi, pengungkapan makna, dan pertumbuhan pribadi).
Teknik dalam terapi ini antara lain:
  • Penerimaan
  • Rasa hormat 
  • Pemahaman
  • Menentramkan hati 
  • Pertanyaan terbatas 
  • Memantulkan pertanyaan dan perasaan
Pada saat terapis menemukan keseluruhan dari diri klien, maka saat itulah proses terapeutik berada pada saat yang terbaik. Penemuan kreatifitas diri terapis muncul dari ikatan saling percaya dan kerjasama yang bermakna dari klien dan terapis. Proses konseling oleh para eksistensial meliputi tiga tahap yaitu:
  1. Tahap pertama, konselor membantu klien dalam mengidentifikasi dan mengklarifikasi asumsi mereka terhadap dunia. Klien diajak mendefinisikan cara pandang agar eksistensi mereka diterima. Konselor mengajarkan mereka bercermin pada eksistensi mereka dan meneliti peran mereka dalam hal penciptaan masalah dalam kehidupan mereka.
  2. Pada tahap kedua, klien didorong agar bersemangat untuk lebih dalam meneliti sumber dan otoritas dari sistem mereka. Semangat ini akan memberikan klien pemahaman baru dan restrukturisasi nilai dan sikap mereka untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan dianggap pantas.
  3. Tahap ketiga berfokus pada untuk bisa melaksanakan apa yang telah mereka pelajari tentang diri mereka. Klien didorong untuk mengaplikasikan nilai barunya dengan jalan yang kongkrit. Klien biasanya akan menemukan kekuatan untuk menjalani eksistensi kehidupanya yang memiliki tujuan. Dalam perspektif eksistensial, teknik sendiri dipandang sebagai alat untuk membuat klien sadar akan pilihan mereka, serta bertanggungjawab atas penggunaaan kebebasan pribadinya. 
Saya menyukai teknik-teknik dalam terapi ini karena klien diminta untuk memahami masalahnya terlebih dahulu, kemudian klien diminta untuk menentramkan hatinya agar bisa menjawab beberapa pertanyaan terbatas yang diajukan oleh terapis. Klien juga diminta untuk memntulkan kembali pertanyaan yang diajukan oleh terapis kemudian menyampaikan bagaimana perasaan yang dirasakan saat itu. Klien memberikan rasa hormatnya terhadap terapis yang telah membantunya dan mencoba untuk menerima apa yang dialaminya saat itu.

Sumber:
Corey, Gerald. (1995). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung : PT. Eresku.
Modul Bimbingan dan Konseling - PLPG Kuota. (2008). Surabaya: Unesa.

Sabtu, 09 April 2016

Kekurangan dan Kelebihan Pendekatan Humanistik


      Pendekatan Humanistik

Sebenarnya Eksistensial “Humanistik” dengan tokoh Victor Frankl dan Rollo May ini bukan terapi, tetapi filsafat sebagai pendekatan yang berkembang dari reaksi terhadap dua model besar dalam terapi, yaitu Psikoanalisis dan Behaviorisme.
Dalam pandangan Victor Frankl sebagai tokoh Logo Therapy (Logo Therapy adalah terapi yang menekankan pada kebermaknaan hidup dengan amalan) yang juga bicara eksistensial “humanistic”, terapis memasuki dunia subyektif klien tanpa praduga apapun. Sedang Sigmund Freud memasuki dunia klien dengan memaksakan pendapatnya dalam bentuk interpretasi.

Teori ini di kembangkan oleh maslow(1908-1970), konsep utama yang dianut adalah usaha untuk mengerti manusia sebagaimana adanya, mengetahui mereka dari realitasnya, melihat dunia sebagaimana mereka melihatnya, memahami mereka bergerak dan mempunyai keberadaan yang unik konkrit dan berbeda dari teori yang abstrak. Psikologi humanistik dapat dimengerti dari tiga ciri utama, yaitu, psikologi humanistik menawarkan satu nilai yang baru sebagai pendekatan untuk memahami sifat dan keadaan manusia. Kedua, ia menawarkan pengetahuan yang luas akan kaedah penyelidikan dalam bidang tingkah laku manusia. Ketiga, ia menawarkan metode yang lebih luas akan kaedah-kaedah yang lebih efektif dalam pelaksanaan psikoterapi.
Humanistik tidak jelas kaitannya dengan ekologi psikologi. Pada satu sisi, Humanistik tempat yang paling berkuasa atas nilai potensial untuk pengembangan individu.  Ini nilai-nilai pengalaman manusia dan kemampuan manusia untuk melampaui pikiran dengan lingkungan sekitarnya, dengan cara yang kreatif.  Jadi dalam hal Humanistik untuk manusia dan pengalaman. Humanistik adalah ilmu manusia untuk menangkap pengalaman dalam semua keindahan yang subjektif.  Ini yang menyebabkan sebuah penekanan atas berbagai  metode fenomenologi yang bertujuan untuk mendapatkan semaksimal mungkin jati diri manusia.
Kebutuhan manusia di susun sebagai lima tahap.Maslow berpendapat bahwa hirarki kebutuhan manusia tersebut sifatnya menyeluruh, makin tinggi hirarki yang di dapat maka dia makin memperlihatkan individualitas kemanusiaan dan kesehatan psikologinya. Kelima tahap itu adalah :
     1.      Kebutuhan dasar
     2.      Kebutuhan keamanan
     3.      Kebutuhan kasih sayang
     4.      Kebutuhan akan di hargai
     5.      Kebutuhan  kegiatan 
Humanistik Menurut Maslow
Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal :
        a)      Suatu usaha yang positif untuk berkembang
        b)      Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.

            Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. Pada diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain seseorang juga memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga ia dapat menerima diri sendiri(self).
            Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan (needs) manusia menjadi tujuh hirarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama, seperti kebutuhan fisiologis, barulah ia dapat menginginkan kebutuhan yang terletak di atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan ras aman dan seterusnya. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow ini mempunyai implikasi yang penting yang harus diperharikan oleh guru pada waktu ia mengajar anak-anak. Ia mengatakan bahwa perhatian dan motivasi belajar ini mungkin berkembang kalau kebutuhan dasar si siswa belum terpenuhi.

     Kelebihan Teori Pendekatan Humanistik
1. Bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, analisis terhadap fenomenel sosial.
2.   Selalu mengedepankan akan hal-hal yang bermuara demokratis, partisipatif dialogis dan humanis
3. Suasana pembelajaran yang saling menghargai adanya kebebasan berpendapat kebebasan mengungkapkan gagasan
4.    Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah merasa senang, bergairah, berinsiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir , perilaku dan sikap atas kemauan sendiri

Kekurangan Teori Pendekatan Humanistik
1.    Bersifat individual
2.    Proses belajar tidak akan berhasil jika tidak ada motivasi dan lingkungan yang mendukung
3.    Sulit diterapkan dalam konteks yang lebih praktis
4.   Teori humanistik tidak bisa diuji dengan mudah
5. Banyak konsep dalam psikologi humanistik, seperti misalnya orang yang telah berhasil mengaktualisasikan dirinya ini masih buram dan subjektif
6.   Psikologi humanistik mengalami pembiasan terhadap nilai individulisti


Daftar Pustaka
Rosjidan. 1988. Pengantar teori-teori konsleing.  Jakarta: Direktorat Pendidikan Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan  Kebudayaan.
Sukardi, D.K. 1985. Pengantar teori konseling: suatu uraian ringkas.
            Jakarta Timur: Ghalia Indonesia


Gunadarma University

Popular Posts

Calendar

Diberdayakan oleh Blogger.