Teori
Hirarki Kebutuhan Maslow
Maslow (dalam Maryanti & Meinawati,2007)
Menyatakan bahwa motivasi manusia bergantung pada pemenuhan susunan hierarkis
kebutuhan. Kebutuhan itu menentukan cara bagaimana orang bertingkah laku dan
motivasi diri mereka sendiri. Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi
sebelum bergerak ke arah kebutuhan yang lebih tinggi. Ketika masing-masing
kebutuhan dipenuhi, kebutuhan selanjutnya dalam hierarki itu segera timbul.
Maslow mencatat lima kategori utama yang dimulai dari kebutuhan tingkat
terendah.
Kebutuhan dasar adalah memenuhi dorongan-dorongan
biologis, tingkat kedua mengembangkan kebutuhan untuk bebas dari ancaman fisik
dan psikologis. Tingkat ketiga menampung kebutuhan-kebutuhan dicintai dan
diterima oleh orang lain. Secara berurutan, ketiga tingkatan yang pertama
termasuk kelompok A dan dipandang sebagai kebutuhan akan ketenangan. Maslow
percaya bahwa jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak dipenuhi, maka seseorang akan
gagal berkembang menjadi orang yang sehat baik secara jasmani maupun rohani. Kelompok
B merupakan dua tingkatan yang terakhir, yaitu penghargaan dan realisasi yang
dikenal sebagai kebutuhan pertumbuhan. Kebutuhan ini harus dipenuhi jika
seseorang ingin menumbuhkan dan mengembangkan potensi mereka sepenuhnya.
Contoh Kasus: Need
of self Actualization
Pak Rudi adalah seorang pensiunan direktur
disuatu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan, sudah dua tahun ia
pensiun dari perusahaan tersebut dan posisinya sebagai direktur, kini
digantikan oleh anaknya Samy. Semenjak ia pensiun, semua urusan perusahaan
ditangani oleh Samy tanpa kecuali, ia tidak ingin ayahnya terbebani pikiran
karena sudah pensiun. Walau merasa dirinya sudah pensiun Pak Rudi ingin sekali
berpartisipasi mengembangkan perusahaan, namun anaknya melarang karena merasa
ayahnya itu sudah lebih baik dirumah saja. Pak Rudi merasa kebutuhan akan
aktualisasi dirinya tidak terpenuhi, karena walau ia sudah pensiun, ia ingin
membuktikan bahwa ia masih berkompeten dengan pengalaman-pengalamannya demi
perkembangan perusahaannya.
Kebutuhan Yang Relevan dengan Perilaku dalam Organisasi
Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai. Karena tidak
mungkin memahami perilaku tanpa mengerti kebutuhannya.
Abraham Maslow (Mangkunegara, 2005) mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan
manusia adalah sebagai berikut :
a. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan
fisik, bernapas, seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah
atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
b.
Kebutuhan rasa aman, yaitu
kebutuhan akan perlindungan diri dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan
lingkungan hidup
c.
Kebutuhan untuk rasa memiliki
(sosial), yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi,
berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai
d.
Kebutuhan akan harga diri, yaitu
kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain
e. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan
kemampuan, skill dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan
ide-ide, gagasan dan kritik terhadap sesuatu
Kesimpulan
Motivasi manusia bergantung pada pemenuhan susunan hierarkis kebutuhan.
Kebutuhan itu menentukan cara bagaimana orang bertingkah laku dan memotivasi
diri mereka sendiri. Maslow percaya bahwa jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak
dipenuhi, maka seseorang akan gagal berkembang menjadi orang yang sehat baik
secara jasmani maupun rohani. Kebutuhan ini harus dipenuhi jika seseorang ingin
menumbuhkan dan mengembangkan potensi mereka sepenuhnya. Terdapat beberapa
kebutuhan manusia yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan
untuk rasa memiliki, kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan untuk
mengaktualisasikan diri.
Sumber:
Leavitt,
J.H., 1992 Psikologi Manajemen, Alih Bahasa Zarkasi, M., Jakarta: Penerbit
Erlangga
P.Siagian, Sondang, Prof. Dr. MPA.(1988). Teori dan
Praktek Kepemimpinan. Jakarta : Rineka Citra.
Irianto, Anton. (2005). Born to win.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Maryanti,S.,Meinawati,R..(2007).Peran motivasi berprestasi
terhadap prestasi kerjapada agen yang
bekerja dikantor operasional pondok gede dan
kalimalang ajb bumiputera 1912 cabang jakarta timur. Jurnal psikologi,vol.5.no.1.
0 komentar:
Posting Komentar